Informasi Terfavorit

Rabu, 12 Desember 2012

70 Penyakit Akibat Kerja (PAK) Berdasarkan International Labour Organization (ILO)


70 Penyakit Akibat Kerja
Berdasarkan Internasional Labour Organization (ILO) of Occupational Health and Safety
Internasional Labour Organization (ILO) pada tahun 2010 membuat daftar (pengelompokan) dari penyakit akibat kerja sebagai berikut :
1.                  Penyakit akibat kerja yang di sebabkan oleh paparan agen yang timbul dari aktivitas kerja :
1.1. Penyakit yang di sebabkan oleh faktor (agen) kimia :
1.1.1.      Penyakit yang disebabkan oleh beryllium atau senyawanya
1.1.2.      Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau senyawanya
1.1.3.      Penyakit yang disebabkan oleh fosfor atau senyawanya
1.1.4.      Penyakit yang disebabkan oleh kromium atau senyawanya
1.1.5.      Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau senyawanya
1.1.6.      Penyakit yang disebabkan oleh arsenik atau senyawanya
1.1.7.      Penyakit yang disebabkan oleh merkuri atau senyawanya
1.1.8.      Penyakit yang disebabkan oleh Pb (timbal) atau senyawanya
1.1.9.      Penyakit yang disebabkan oleh fluorin atau senyawanya
1.1.10.  Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida atau senyawanya
1.1.11.  Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari hidrokarbon aromatik atau alifatik
1.1.12.  Penyakit yang disebabkan oleh benzen atau senyawanya
1.1.13.  Penyakit yang disebabkan oleh turunan nitro dan amino benzen atau homolognya
1.1.14.  Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau asam nitrit ester
1.1.15.  Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol, atau keton
1.1.16.  Penyakit yang disebabkan oleh asfiksian seperti karbon monoksida, hidrogen sulfida, hidrogen sianida atau turunannya
1.1.17.  Penyakit yang disebabkan oleh akrilonitril
1.1.18.  Penyakit yang disebabkan oleh nitrogen oksida
1.1.19.  Penyakit yang disebabkan oleh vanadium atau senyawanya
1.1.20.  Penyakit yang disebabkan oleh antimoni atau senyawanya
1.1.21.  Penyakit yang disebabkan oleh heksan
1.1.22.  Penyakit yang disebabkan oleh asam mineral
1.1.23.  Penyakit yang disebabkan oleh agen obat-obatan (farmasi)
1.1.24.  Penyakit yang disebabkan oleh nikel atau senyawanya
1.1.25.  Penyakit yang disebabkan oleh thallium atau senyawanya
1.1.26.  Penyakit yang disebabkan oleh osmium atau senyawanya
1.1.27.  Penyakit yang disebabkan oleh selenium atau senyawanya
1.1.28.  Penyakit yang disebabkan oleh tembaga tau senyawanya
1.1.29.  Penyakit yang disebabkan oleh platinum atau senyawanya
1.1.30.  Penyakit yang disebabkan oleh timah atau senyawanya
1.1.31.  Penyakit yang disebabkan oleh zink atausenyawanya
1.1.32.  Penyakit yang disebabkan oleh fosgen
1.1.33.  Penyakit yang disebabkan oleh bahan yang iritan seperti benzoquinone
1.1.34.  Penyakit yang disebabkan oleh amonia
1.1.35.  Penyakit yang disebabkan oleh isosianat
1.1.36.  Penyakit yang disebabkan oleh pestisida
1.1.37.  Penyakit yang disebabkan oleh sulfur oksida
1.1.38.  Penyakit yang disebabkan oleh pelarut organik
1.1.39.  Penyakit yang disebabkan oleh lateks atau produk yang mengandung lateks
1.1.40.  Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia yang lain di tempat kerja yang tidak disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan langsung paparan bahan kimia yang timbul dari kegiatan kerja dengan penyakit yang timbul pada pekerja
1.2. Penaykit akibat kerja yang disebabkan oleh faktor (agen) fisik
1.2.1.      Kerusakan pendengaran disebabkan oleh bising
1.2.2.      Penyakit yang disebabkan oleh getaran (gangguan otot, tendon, tulang, sendi, pembuluh darah perifer atau saraf perifer)
1.2.3.      Penyakit yang disebabkan oleh kompresi atau dekompresi udara
1.2.4.      Penyakit yang disebabkan oleh radiasi mengion
1.2.5.      Penyakit yang disebabkan oleh radiasi optik (ultra ungu, cahaya tampak, infra merah )
1.2.6.      Penyakit yang disebabkan oleh faktor fisik lainnya di tempat kerja yang tidak disebutkan pada item di atas diman secara ilmiah atau berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan langsung paparan bahan kimia yang timbul dari kegiatan kerja dengan penyakit yang timbul pada pekerja
1.3. Faktor (agen) biologi dan penyakit infeksi atau parasit :
1.3.1.      Brucellosis
1.3.2.      Virus Hepatitis
1.3.3.      Human immunodeficiency virus (HIV)
1.3.4.      Tetanus
1.3.5.      Tuberculosis
1.3.6.      Sindrom inflamasi atau toksik yang berhubungan dengan kontaminasi bakteri atau jamur
1.3.7.      Anthrax
1.3.8.      Leptospirosis
1.3.9.      Penyakit yang disebabkan oleh faktor (agen) biologi lainnya di tempat kerja yang tidak disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan langsung paparan bahan kimia yang timbul pada pekerja

2.      Penyakit akibat kerja yang merusak sistem dari target organ :
2.1.Penyakit yang berhubungan dengan pernafaran
2.1.1.      Pneumokoniosis yang disebabkan oleh debu mineral fibrogenik (silikosis, anthrako-silikosis, asbestosis)
2.1.2.      Silikotuberkulosis
2.1.3.      Pneumokonosis yang disebabkan oleh debu mineral non fibrogenik
2.1.4.      Siderosis
2.1.5.      Penyakit bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu logam berat
2.1.6.      Penyakit bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu kapas (byssinosis), vlas, henep, sisal atau gula tebu (bagassosis)
2.1.7.      Asthma yang disebabkan oleh agen yang dikenal bersifat sensitisasi atau iritan yang timbul dari proses kerja
2.1.8.      Alveolitis allergi ekstrinsik yang disebabkan oleh inhalasi debu organik atau mikroba yang terkotaminasi aerosol, timbul dari aktivitas kerja
2.1.9.      Penyakit paru obstruktif kronik yang disebabkan olleh inhalasi debu batu bara, tambang batu, serbuk kayu, sereal, dan debu dari pekerjaan pertanian, debu dari kandang hewan, debu dari textil, kertas dan debu yang timbul dari aktivitas kerja
2.1.10.  Penyakit paru yang disebabkan oleh aluminium
2.1.11.  Gangguan jalan nafas bagian atas yang disebabkan oleh agen sensitisasi atau iritan yang timbul dari proses kerja
2.1.12.  Penyakit pernafasan lainnya yang tidak disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau ditentukan berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya terdapat hubungan langsung paparan faktor risiko yang timbul dari kegiatan pekerjaan dengan penyakit yang timbul pada pekerja
2.2.Penyakit kulit
2.2.1.      Dermatosis kontak alergi dan urtikaria kontak yang disebabkan oleh agen allergi lainnya yang di ketahui timbul dari aktivitas kerja
2.2.2.      Dermatosis kontak iritan disebabkan oleh bahan iritan lainnya diketahui timbul dari aktivitas kerja
2.2.3.      Vitiiigo disebabkan oleh agen lain yang diketahui timbul dari kegiatan kerja
2.2.4.      Penyakit kulit lainnya yang disebabkan oleh faktor (agen) fisik, kimia, atau biologi di tempat kerja yang tidak disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan langsung faktor risiko yang timbul dari kegiatan kerja dengan penyakit yang timbul pada pekerja
2.3.Gangguan otot dan tulang
2.3.1.      Tenosinovitis styloid radial yang disebabkan gerakan yang berulang-ulang, pengerahan tenaga secara berlebih dab postur pergelangan tangan yang janggal
2.3.2.      Tenosinovitis kronis pada tangan dan pergelangan tangan yang disebabkan gerakan berulang-ulang, pengerahan tenaga secara berlebih dan postur pergelangan tangan yang janggal
2.3.3.      Olecranon bursitis yang disebabkan oleh tekanan yang terlalu lama dari daerah siku
2.3.4.      Prepatellar bursitis yang disebabkan oleh terlalu lama bertahan dalam posisi berlutut
2.3.5.      Epicondylitis yang disebabkan oleh pekerjaan yang mengerahkan tenaga yang kuat secara berulang-ulang
2.3.6.      Meniscus lesions yang disebabkan oleh terlalu lama waktu kerja dalam posisi berlutut atau jongkok
2.3.7.      Carpal tunnel syndrome yang disebabkan oleh perpanjangan waktu dari pekerja yang membutuhkan tenaga yang kuat secara berulang-ulang, bekerja terpapar getaran, postur pergelangan tangan yang janggal, atau kombinasi dari ketiganya
2.3.8.      Gangguan otot tulang lainnya yang tidak disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan langsunag faktor risiko yang timbbul dari kegiatan kerja denagn penyakit yang timbul pada pekerja
2.4. Gangguan mental dan perilaku
2.4.1.      Gangguan stres paska trauma (post-traumatic stress disorder)
2.4.2.      Gangguan mental atau perilaku lainnya yang tidak disebutkan pada item di atas diman secara ilmiah atau berdasarakan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan langsung faktor risiko yang timbul dari kegiatan kerja dengan penyakit yang timbul pada pekerja
3.      Kanker akibat kerja
3.1. Kankeer akibat kerja yang disebabkan oleh agen-agen sebagai berikut :
3.1.1.      Asbestos
3.1.2.      Benzidin dan garamnya
3.1.3.      Bis-chloromethyl ether (BCME)
3.1.4.      Senyawa Chromium VI
3.1.5.      Tar batu bara, asap atau jelaga tar batu bara
3.1.6.      Beta-napthylamin
3.1.7.      Vinil klorida
3.1.8.      Benzen
3.1.9.      Turunan nitro-an amino- benzen yang toksik atau homolognya
3.1.10.  Radiasi mengion
3.1.11.  Tar, asap, aspal, minyak mineral, antrasena, atau senyawanya, produk atau residu dari zat-zat
3.1.12.  Emisi oven (tungku) batu arang
3.1.13.  Senyawa nikel
3.1.14.  Debu kayu
3.1.15.  Arsenik dan senyawanya
3.1.16.  Beryllium dan senyawanya
3.1.17.  Kadmium dan senyawanya
3.1.18.  Erionite
3.1.19.  Etilen oksida
3.1.20.  Virus Hepatitis B dan Hepatitis C
3.1.21.  Kanker yang disebabkan oleh agen lainnya di tepat kerja yang tidak di sebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan langsung antara paparan agen yang timbul dari kegiatan kerja dengan penyakit yang timbul pada pekerja
4.      Penyakit lainnya
4.1.Penyakit nystagmus pada pekerja tambang
4.2. Penyakit spesifik lainnya yang disebabkan oleh pekerjaan atau proses yang tidak disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya yang dinyatakan terdapat hubungan langsung antara paparan yang timbul dari kegiatan kerja dengan penyakit yang timbul pada pekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar