70 Penyakit Akibat Kerja
Berdasarkan Internasional Labour
Organization (ILO) of Occupational Health and Safety
Internasional
Labour Organization (ILO) pada tahun 2010 membuat daftar (pengelompokan) dari
penyakit akibat kerja sebagai berikut :
1.
Penyakit
akibat kerja yang di sebabkan oleh paparan agen yang timbul dari aktivitas
kerja :
1.1. Penyakit yang
di sebabkan oleh faktor (agen) kimia :
1.1.1.
Penyakit
yang disebabkan oleh beryllium atau senyawanya
1.1.2.
Penyakit
yang disebabkan oleh kadmium atau senyawanya
1.1.3.
Penyakit
yang disebabkan oleh fosfor atau senyawanya
1.1.4.
Penyakit
yang disebabkan oleh kromium atau senyawanya
1.1.5.
Penyakit
yang disebabkan oleh mangan atau senyawanya
1.1.6.
Penyakit
yang disebabkan oleh arsenik atau senyawanya
1.1.7.
Penyakit
yang disebabkan oleh merkuri atau senyawanya
1.1.8.
Penyakit
yang disebabkan oleh Pb (timbal) atau senyawanya
1.1.9.
Penyakit
yang disebabkan oleh fluorin atau senyawanya
1.1.10.
Penyakit
yang disebabkan oleh karbon disulfida atau senyawanya
1.1.11.
Penyakit
yang disebabkan oleh derivat halogen dari hidrokarbon aromatik atau alifatik
1.1.12.
Penyakit
yang disebabkan oleh benzen atau senyawanya
1.1.13.
Penyakit
yang disebabkan oleh turunan nitro dan amino benzen atau homolognya
1.1.14.
Penyakit
yang disebabkan oleh nitrogliserin atau asam nitrit ester
1.1.15.
Penyakit
yang disebabkan oleh alkohol, glikol, atau keton
1.1.16.
Penyakit
yang disebabkan oleh asfiksian seperti karbon monoksida, hidrogen sulfida,
hidrogen sianida atau turunannya
1.1.17.
Penyakit
yang disebabkan oleh akrilonitril
1.1.18.
Penyakit
yang disebabkan oleh nitrogen oksida
1.1.19.
Penyakit
yang disebabkan oleh vanadium atau senyawanya
1.1.20.
Penyakit
yang disebabkan oleh antimoni atau senyawanya
1.1.21.
Penyakit
yang disebabkan oleh heksan
1.1.22.
Penyakit
yang disebabkan oleh asam mineral
1.1.23.
Penyakit
yang disebabkan oleh agen obat-obatan (farmasi)
1.1.24.
Penyakit
yang disebabkan oleh nikel atau senyawanya
1.1.25.
Penyakit
yang disebabkan oleh thallium atau senyawanya
1.1.26.
Penyakit
yang disebabkan oleh osmium atau senyawanya
1.1.27.
Penyakit
yang disebabkan oleh selenium atau senyawanya
1.1.28.
Penyakit
yang disebabkan oleh tembaga tau senyawanya
1.1.29.
Penyakit
yang disebabkan oleh platinum atau senyawanya
1.1.30.
Penyakit
yang disebabkan oleh timah atau senyawanya
1.1.31.
Penyakit
yang disebabkan oleh zink atausenyawanya
1.1.32.
Penyakit
yang disebabkan oleh fosgen
1.1.33.
Penyakit
yang disebabkan oleh bahan yang iritan seperti benzoquinone
1.1.34.
Penyakit
yang disebabkan oleh amonia
1.1.35.
Penyakit
yang disebabkan oleh isosianat
1.1.36.
Penyakit
yang disebabkan oleh pestisida
1.1.37.
Penyakit
yang disebabkan oleh sulfur oksida
1.1.38.
Penyakit
yang disebabkan oleh pelarut organik
1.1.39.
Penyakit
yang disebabkan oleh lateks atau produk yang mengandung lateks
1.1.40.
Penyakit
yang disebabkan oleh bahan kimia yang lain di tempat kerja yang tidak
disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau berdasarkan metode yang
sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan
langsung paparan bahan kimia yang timbul dari kegiatan kerja dengan penyakit
yang timbul pada pekerja
1.2. Penaykit akibat
kerja yang disebabkan oleh faktor (agen) fisik
1.2.1.
Kerusakan
pendengaran disebabkan oleh bising
1.2.2.
Penyakit
yang disebabkan oleh getaran (gangguan otot, tendon, tulang, sendi, pembuluh
darah perifer atau saraf perifer)
1.2.3.
Penyakit
yang disebabkan oleh kompresi atau dekompresi udara
1.2.4.
Penyakit
yang disebabkan oleh radiasi mengion
1.2.5.
Penyakit
yang disebabkan oleh radiasi optik (ultra ungu, cahaya tampak, infra merah )
1.2.6.
Penyakit
yang disebabkan oleh faktor fisik lainnya di tempat kerja yang tidak disebutkan
pada item di atas diman secara ilmiah atau berdasarkan metode yang sesuai
dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan langsung
paparan bahan kimia yang timbul dari kegiatan kerja dengan penyakit yang timbul
pada pekerja
1.3. Faktor (agen) biologi
dan penyakit infeksi atau parasit :
1.3.1.
Brucellosis
1.3.2.
Virus
Hepatitis
1.3.3.
Human
immunodeficiency virus (HIV)
1.3.4.
Tetanus
1.3.5.
Tuberculosis
1.3.6.
Sindrom
inflamasi atau toksik yang berhubungan dengan kontaminasi bakteri atau jamur
1.3.7.
Anthrax
1.3.8.
Leptospirosis
1.3.9.
Penyakit
yang disebabkan oleh faktor (agen) biologi lainnya di tempat kerja yang tidak
disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau berdasarkan metode yang
sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan
langsung paparan bahan kimia yang timbul pada pekerja
2.
Penyakit
akibat kerja yang merusak sistem dari target organ :
2.1.Penyakit yang
berhubungan dengan pernafaran
2.1.1.
Pneumokoniosis
yang disebabkan oleh debu mineral fibrogenik (silikosis, anthrako-silikosis,
asbestosis)
2.1.2.
Silikotuberkulosis
2.1.3.
Pneumokonosis
yang disebabkan oleh debu mineral non fibrogenik
2.1.4.
Siderosis
2.1.5.
Penyakit
bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu logam berat
2.1.6.
Penyakit
bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu kapas (byssinosis), vlas, henep,
sisal atau gula tebu (bagassosis)
2.1.7.
Asthma
yang disebabkan oleh agen yang dikenal bersifat sensitisasi atau iritan yang
timbul dari proses kerja
2.1.8.
Alveolitis
allergi ekstrinsik yang disebabkan oleh inhalasi debu organik atau mikroba yang
terkotaminasi aerosol, timbul dari aktivitas kerja
2.1.9.
Penyakit
paru obstruktif kronik yang disebabkan olleh inhalasi debu batu bara, tambang
batu, serbuk kayu, sereal, dan debu dari pekerjaan pertanian, debu dari kandang
hewan, debu dari textil, kertas dan debu yang timbul dari aktivitas kerja
2.1.10.
Penyakit
paru yang disebabkan oleh aluminium
2.1.11.
Gangguan
jalan nafas bagian atas yang disebabkan oleh agen sensitisasi atau iritan yang
timbul dari proses kerja
2.1.12.
Penyakit
pernafasan lainnya yang tidak disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah
atau ditentukan berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan
prakteknya terdapat hubungan langsung paparan faktor risiko yang timbul dari
kegiatan pekerjaan dengan penyakit yang timbul pada pekerja
2.2.Penyakit kulit
2.2.1.
Dermatosis
kontak alergi dan urtikaria kontak yang disebabkan oleh agen allergi lainnya
yang di ketahui timbul dari aktivitas kerja
2.2.2.
Dermatosis
kontak iritan disebabkan oleh bahan iritan lainnya diketahui timbul dari
aktivitas kerja
2.2.3.
Vitiiigo
disebabkan oleh agen lain yang diketahui timbul dari kegiatan kerja
2.2.4.
Penyakit
kulit lainnya yang disebabkan oleh faktor (agen) fisik, kimia, atau biologi di
tempat kerja yang tidak disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau
berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya dinyatakan
terdapat hubungan langsung faktor risiko yang timbul dari kegiatan kerja dengan
penyakit yang timbul pada pekerja
2.3.Gangguan otot
dan tulang
2.3.1.
Tenosinovitis
styloid radial yang disebabkan gerakan yang berulang-ulang, pengerahan tenaga
secara berlebih dab postur pergelangan tangan yang janggal
2.3.2.
Tenosinovitis
kronis pada tangan dan pergelangan tangan yang disebabkan gerakan berulang-ulang,
pengerahan tenaga secara berlebih dan postur pergelangan tangan yang janggal
2.3.3.
Olecranon
bursitis yang disebabkan oleh tekanan yang terlalu lama dari daerah siku
2.3.4.
Prepatellar
bursitis yang disebabkan oleh terlalu lama bertahan dalam posisi berlutut
2.3.5.
Epicondylitis
yang disebabkan oleh pekerjaan yang mengerahkan tenaga yang kuat secara
berulang-ulang
2.3.6.
Meniscus
lesions yang disebabkan oleh terlalu lama waktu kerja dalam posisi berlutut
atau jongkok
2.3.7.
Carpal
tunnel syndrome yang disebabkan oleh perpanjangan waktu dari pekerja yang
membutuhkan tenaga yang kuat secara berulang-ulang, bekerja terpapar getaran,
postur pergelangan tangan yang janggal, atau kombinasi dari ketiganya
2.3.8.
Gangguan
otot tulang lainnya yang tidak disebutkan pada item di atas dimana secara
ilmiah atau berdasarkan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya
dinyatakan terdapat hubungan langsunag faktor risiko yang timbbul dari kegiatan
kerja denagn penyakit yang timbul pada pekerja
2.4. Gangguan mental
dan perilaku
2.4.1.
Gangguan
stres paska trauma (post-traumatic stress
disorder)
2.4.2.
Gangguan
mental atau perilaku lainnya yang tidak disebutkan pada item di atas diman
secara ilmiah atau berdasarakan metode yang sesuai dengan kondisi negara dan
prakteknya dinyatakan terdapat hubungan langsung faktor risiko yang timbul dari
kegiatan kerja dengan penyakit yang timbul pada pekerja
3.
Kanker
akibat kerja
3.1. Kankeer akibat
kerja yang disebabkan oleh agen-agen sebagai berikut :
3.1.1.
Asbestos
3.1.2.
Benzidin
dan garamnya
3.1.3.
Bis-chloromethyl
ether (BCME)
3.1.4.
Senyawa
Chromium VI
3.1.5.
Tar
batu bara, asap atau jelaga tar batu bara
3.1.6.
Beta-napthylamin
3.1.7.
Vinil
klorida
3.1.8.
Benzen
3.1.9.
Turunan
nitro-an amino- benzen yang toksik atau homolognya
3.1.10.
Radiasi
mengion
3.1.11.
Tar,
asap, aspal, minyak mineral, antrasena, atau senyawanya, produk atau residu
dari zat-zat
3.1.12.
Emisi
oven (tungku) batu arang
3.1.13.
Senyawa
nikel
3.1.14.
Debu
kayu
3.1.15.
Arsenik
dan senyawanya
3.1.16.
Beryllium
dan senyawanya
3.1.17.
Kadmium
dan senyawanya
3.1.18.
Erionite
3.1.19.
Etilen
oksida
3.1.20.
Virus
Hepatitis B dan Hepatitis C
3.1.21.
Kanker
yang disebabkan oleh agen lainnya di tepat kerja yang tidak di sebutkan pada
item di atas dimana secara ilmiah atau berdasarkan metode yang sesuai dengan
kondisi negara dan prakteknya dinyatakan terdapat hubungan langsung antara
paparan agen yang timbul dari kegiatan kerja dengan penyakit yang timbul pada
pekerja
4.
Penyakit
lainnya
4.1.Penyakit
nystagmus pada pekerja tambang
4.2. Penyakit
spesifik lainnya yang disebabkan oleh pekerjaan atau proses yang tidak
disebutkan pada item di atas dimana secara ilmiah atau berdasarkan metode yang
sesuai dengan kondisi negara dan prakteknya yang dinyatakan terdapat hubungan
langsung antara paparan yang timbul dari kegiatan kerja dengan penyakit yang
timbul pada pekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar