Informasi Terfavorit

Rabu, 12 Desember 2012

Makalah Dasar Kesehatan Kerja tentang Faktor Biologis


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
        Kesehatan Kerja merupakan spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau ilmu kedokteran beserta praktenya yang bertujuan agar pekerja memperoleh derajat yang setinggi-tingginya baik fisik, mental,sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit gangguan kesehatan yang di akibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan pekerjaan serta terhadap penyakit-penyakit umum lainnya.
          Keselamatan Kerja merupakan pengendalian secara teknis terhadap peralatan kerja, bahan, proses pengolahan, landasan tempat kerja, lingkungan kerja, dan cara melakukan pekerjaan sehingga terhindar dari kecelakaan kerja.
          Jadi Kesehatan Keselamatan Kerja merupakan mencegah timbulnya penyakit dan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
          Dalam makalah ini akan di bahas beberapa faktor biologis yang terdapat dalam lingkungan pekerjaan. Di antaranya virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu dan nipal, tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatangan. Dan menimbulkan beberapa penyakit akibat faktor-faktor biologis tersebut.

I.2 Perumusan Masalah
          1. Apa yang di maksud dengan virus?
          2. Apa yang di maksud dengan bakteri?
          3. Apa yang di maksud dengan protozoa?
          4. Apa yang di maksud dengan cacing?
          5. Apa yang di maksud dengan jamur?
          6. Apa yang di maksud dengan kutu dan panjal?
          7. Apa yang di maksud dengan tumbuh-tumbuhan?
          8. Apa yang di maksud dengan binatang-binatang?
I.3 Tujuan Penulisan Makalah
          Untuk mengetahui penyakit akibat kerja yang di sebabkan oleh faktor biologis. Dan untuk mengetahui penyebab-penyabab atau perantara timbulnya penyakit akibat kerja dalam faktor biologis.















BAB II
PEMBAHASAN
A.   FAKTOR BIOLOGIS
Faktor biologis di tempat kerja biasanya di kenal dalam bentuk mikro organisme seperti virus, bakteri, protozoa, cacing, kutu, pinjal. Tumbuhan dan juga dalam bentuk makro organisme seperti binatang berbisa, binatang buas dan lain-lain.

1.      Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit  obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang di selubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi dari ketiganya. Genom virus menjadi baik protein yang di gunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang di butuhkan dalam daur hidupnya.
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil yang bervariasi antara 16-300 nm yang dapat di lihat dengan mikroskop elektron, virus mempunyai bentuk yang berbeda-beda dan tidak mampu bereplikasi, dan untuk bereplikasi virus harus menginfeksi sel inangnya yang khas dalam keadaan intraseluler, banyak virus yang dapat menyebabkan berbagai infeksi pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Penyakit virus pada perusahaan peternakan seperti penyakit kuku dan mulut.

2.      Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas di bandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
          Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih dari itu. Mereka ada di mana-mana mulai dari tanah, di air, di organisme lain, dan di lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun di lingkungan yang ekstrim.
          Dalam tumbuh berkembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat di pengruhi oleh beberapa faktor, yakni pH, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
          Bakteri mempunyai 3 bentuk dengan ukuran yang bervariasi yakni bentuk bulat (kokus) yang berdiameter 0,7-1,3 micron (1 micron= 0,001 mm), bentuk lengkung ( koma, vibron dan spiral) dan bentuk batang ( basil) dengan lebar 0,2-2,0 micron dan panjang 0,7-3,7 micron, ukuran bakteri sangat kecil sekitar 1/100 kali lebih kecil dari pada kemampuan mata manusia untuk dapat melihat, namun jika bakteri tersebut dalam bentuk koloni akan dapat di lihat dengan mata telanjang, sebagian bakteri dapat membentuk struktur khusus yang di sebut sebagai endospora, dalam bentuk endospora bakteri akan tahan terhadap keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan bagi kehidupan sel vegetatifnya misalnya keadaan panas, dingin, kering, tekanan osmosis dan zat kimia tertentu, bakteri merupakan grup mikroorganisme yang bertanggung jawab untuk berbagai variasi penyakit dan infeksi seperti antara yang sering menghinggapi pekerja di pejagalan, perusahaan penyamak kulit, pengiring tulang dan lain-lainnya, demikian juga penyakit kuda yang di sebabkan bakteri pfeiferella mallei yang dapat menulari manusia, penyakit weil dan leptospirosis apabila bekerja di tempat kerja yang banyak tikus-tikus dan berpenyakit demikian tau berada di pertanian, seperti di lumbung padi atau penyimpanan hasil pertanian, pemelihara burung merpati kemunkinan menderita penyakit psitaccosis, dokter dan perawat kemungkinan besar di tulari penyakit yang berasal dari penderita-penderita yang di rawatnya seperti tipoid, difteri, gonorrhoea, angina oleh karena streptokokkus, pes, evek primer penyakit syphilis, tetanus oleh bakteri clostridium tetani yang dapat tinggal berupa spora di dalam tanah beberapa lama, dalam kotoran hewan dan dapat menyababkan tetanus ketika masuk dalam luka melalui kulit, tebrculosis, bronchitis, pneumonia yang di sebabkan debu-debu yang mengandung bakteri seperti di daerah pertambangan, humidifier fever oleh bakteri Thermophillic actinomycetes yang menyebabkan alergi dan sakit pada saluran pernapasan terdapat di perkantoran yang mengunakan pendinginan tanpa ventilasi umum.


3.      Protozoa
Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertamadan zoo yang berarti hewan sehingga di sebut sebagai hewan pertama. Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melukukan reproduksi seksual ( generatif ) maupun aseksual ( vegetatif ) habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang di sebut kista. Ilmuan yang pertama kali mangat di perlukan empelajari protozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek.
sebagai penyebab penyakit malaria, penyakit tidur ( afrika ), penyakit kaki gajah, apabila pekerja menderita penyakit malaria pada daerah yang belum di nyatakan sebagai bebas penyakit malaria maka penyakit itu di anggap sebagai penyakit akibat kerja, naegleria gruberi dan acanthomoeba yang menyebabkan alergi dan sakit pada saluran pernapasan yang terdapat di perkantoran yang menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami.

4.      Jamur
Penyakit jamur sering diderita pekerja di tempat kerja yang lembab yang basah atau terlalu banyak merendam tangan dan kaki di air misalnya tukng cuci,sporitrichosis,dan histoplamosis adalah salah satu contoh penyakit akibat kerja yang disebabkan jamur,
Candida albicanss biasanya tumbuh di tempat-tempat yang kadar gulanya tinggi sehingga pekerja di perusahaan roti dan pembuat manisan sering menimbulkan infeksi oleh jamur tersebut,keracunan nycotoxins yang merupakan hasil dari metabolisme jamur aspergillus flavus dan aspergillus paraticus yang mengkontaminasi hasil pertanian seperti kacang tanah, jagung, gandum, kacang  kedelai, ubi jalar dan sebagainya yang bersifat kasinogen terhadap hati ( kanker hati ), thermophilic fungi, trichoderma viride, phoma sp dan lain-lain yang terdapat pada ruangan perkantoran yang menggunakan pendingin udara tanpa ventilasi alami akan menimbulkan sick building syndrome (SBS) berupa ganguan yang tidak spesifik berupa iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan saluran napas bagian bawah, reaksi kulit, kepenatan, pusing atau sakit kepala, dan Building Related Illeness (BRI), yaitu ganguan yang spesifik berupa legionnaire, asma, dermatitis dan lain-lain.

5.      Cacing
Jenis cacing yang berbahaya terutama bagi pekerja tambang dan perkebunan adalah ancylostomiasis yang disebab ancylostoma duodenale, cacing –cacing tersebut masuk melalui pori-pori kaki dan mengisap darah,sehingga pekerja yang terserang cacing ini menyebabkan anemi,selain itu cacing usus yang menyerap sari-sari makanan berguna untuk tubuh.

6.      Kutu dan Pinjal
Kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil,yang dalam bahasa inggris mencakup flea (Kutu yang melompat,ordo siphonaptera) dan louse (Kutu yang lebih suka merayap,kebanyakan ordo Phtiraptera yang semuanya adalah parasit).
Dalam bahasa indonesia keduanya tidak dibedakan,malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo Hemiptera)dan beberapa anggota ordo Coleoptera.Untuk menjelaskan,
Diberi keterangan dibelakang kata “kutu’’. Para biologiwan berusaha mendayagunakan kata tuma bagi kelompok Phtiraptera, walaupun menyadari terdapat kesulitan dalam penerapannya.
  Pinjal adalah serangga-serangga yang tidak bersayap, kecil, yang dewasanya makan darah, unggas dan mamalia. Tinjal termasuk ke dalam ordo Shiponaptera.
            Pengetahuan mengenai siklus hidup pinjal sangat di perlukan dalam rangka meyingkirkan dan mengendalikan serbuan pinjal pada kucing.Pinjal memiliki beberapa fase pada siklus hidupnya.Sebagian besar masa hidup pinjal dewasa berada pada tubuh kucing.Artinya kalau bukan karena terpaksa atau sedang sial , mereka tidak akn meninggalkan tubuh kucing secara suka rela.Bila jumlah pinjal pada kucing sudah sangat banyak,barulah biasanya manusia atau pemilik kucing.
            Kutu dan pinjal menyebabkan kelainan pada kulit seperti kutu alang-alang dan kutu padi,sedangkan pinjal hidup pada binatang peliharaan seperti kucing dan anjing,selain gigitan menggangu kutu dan pinjal juga menyebabkan penyakit.
 
7.      Tumbuh-Tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan adalah organisme benda hidup yang terkandung dalam alam pelantae. Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis adalah diklasifikasikan sebagai tumbuhan.Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani proses fotosintesis.
Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis dan menghasilkan kanji.Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan dalam beberapa segi termasuk sel tumbuhan mempunyai dinding sel.
Tumbuh-tumbuhan yang mengandung bahan kimia dapat mengakibatkan sakit bagi pekerja-pekerjap ertanian, perkebunan, perhutanan, pohon pulus misalnya dapat menyebabkan bentul-bentul yang gatal dikulit karena mengandung asam formiat pada bulu-bulunya,tembakau mengandung nicotin yang dapat menimbulkan keracunan bila dalam jumlah yang cukup banyak,debu tembakau ditempat pengeringan dapat  darmatosis eksudatif karena mengandung resin, singkong mengandung amygdalin yang sewaktu-waktu asam cyanidanya dapat dibebaskan dari ikatannya yang biasanya dialami pada perusahaan-perusahaan penghasil tepung singkong, debu kapas dapat menimbulkan Byssinosis dan asam bagi pekerja perkebunan kapas.

8.      Binatang-Binatang
Binatang berbisa seperti ular, kalejengking, lipan, dan lain-lain biasanya terdapat pada kegiatan pertanian, perkebunan dan perhutanan. Demikian pula binatang-binatang buas seperti macan ,buaya, beruang dan lain-lain(Golongan Macroorganisme).





























BAB III
ISI
Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang di Sebabkan oleh Bakteri
          Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat (kokus), lengkung, dan batang (basil). Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk, makanan yang tidak di masak dan di persiapkan dengan baik dan kontak dengan hewn atau orang yang terinfeksi. Contoh penyakit yang di akibatkan oleh bakteri ialah anthrax (kulit dan paru), tuberculosis (paru), burcelosis (sakit kepala, atralagia, enokarditis), lepra, tetanus, thypoid, cholera, dan sebagainya.
Demam Thypoid
Demam Thypoid adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella Thypi yang masuk melalui saluran pencernaan dan menyebar ke seluruh tubuh (sistemik). Bakteri ini akan berkembang biak di kelenjar getah bening usus dan kemudian masuk ke dalam darah sehingga menyebabkan penyebaran kuman dalam darah.
Penyakit Demam Thypoid disebabkan oleh bakteri yang disebarkan melalui tinja, muntahan, urin, kemudian terbawa oleh Lalat melalui perantara kaki-kakinya dari kakus ke dapur yang akan mengkontaminasi makanan atau minuman, sayur-sayuran, atau pun buah-buahan segar.

Beberapa gejala yang nampak saat seseorang terserang penyakit Demam Thypoid :
  1. Demam yang berlangsung selama 3 minggu secara terus menerus
  2. Gangguan pada saluran pencernaan
  3. Nafas tak sedap
  4. Bibir kering dan pecah-pecah
  5. Perut Kembung
  6. Sulit BAB, terkadang juga bisa Diare
  7. Gangguan kesadaran, umumnya kesadaran penderita menurun walaupun tidak seberapa dalam.
Pada umumnya yang mempunyai kemungkinan besar terjangkit Demam Thypoid :
  1. Anak-anak usia sekolah
  2. Penyaji makanan
  3. Petugas di lapangan
  4. Petugas di rumah sakit
  5. Militer
  6. Setiap orang yang tinggal di daerah endemis

Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyebaran penyakit Demam Thypoid :
  1. Menjaga kebersihan lingkungan
  2. Mencuci tangan sebelum makan
  3. Usahakan selalu makanan & miniman yang higienis
  4. Vaksinasi demam thypoid

















BAB IV
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembuatan makalah ini tentang Faktor Biologis di mata kuliah Dasar Kesehatan Kerja ialah, kami dapat mengetahui faktor-faktor penyakit akibat kerja dari faktor biologis yang di sebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, pinjal, tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang, serta penyakit yang di timbulkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar