Informasi Terfavorit

Rabu, 12 Desember 2012

Makalah Antropologi tentang Sejarah dan Perkembangan Antropologi


M a k a l a h
Sejarah dan Perkembangan Antropologi
Dosen : Luci Riani Ginting, SKM

 









Di susun oleh :
PRASIANTO PURBA


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA
LUBUK PAKAM
2012
Sejarah Dan Perkembangan Antropologi

            Seperti halnya Sosiologi, Antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya.
            Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai berikut:

FASE PERTAMA (SEBELUM TAHUN 1800-AN)

            Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnogragfi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.

            Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.


FASE KEDUA (TAHUN 1800-AN)

Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya

Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

FASE KETIGA (AWAL ABAD KE-20)

Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.



Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa.

Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung.

Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.

Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.

Sejarah Perkembangan Antropologi

Disiplin antropologi merupakan peradapan barat.Dari lembaga-lembaga antropologi etnografi,lahirlah ANTROPOLOGI untuk pertama kali (koentjaraningrat 1987 : 27-28).Misalnya,lembaga Society Etnogiqui  (Paris) 1839 oleh M.Edwards,The Etnological Society (London) oleh T.Hodgokin (anti perbudakan .Tujuan lembaga tersebut sebagai pusat pengumpulan dan studi bahan etnografi yang berasal dari banyak kebudayaan di dunia.Dua puluh lima tahun kemudian (1874) di London diterbitkan buku Notes and Queries in Anthropologi yang dipergunakan untuk menyusun pedoman dalam pengumpulan etnografi secara teliti.
Etnografi (ilmu tentang bangsa-bangsa) resmi diakui dunia tahun 1884 dengan diadakannya mata kuliah  etnologi di universitas Oxford,inggris dengan E.B Tylor (ahli arkeologi  peradaban yunani dan romawi kuno) sebagai dosen pertama. Di amerika serikat,etnologi resmi diakuidengan dibukanya Department of archeology and ethnologi di universitas Harvard tahun 1888.Dalam perkembamgannya ,lembaga etnologi di amerika terdesak dengan istilah antropologi sebagai ilmu tentang manusia dalam segala aspeknya,baik fisik maupun budayanya dari manusia dahulu sampai sekarang (koentjaraningrat 1987 : 29).
Lewis H Morgan  (1818-1881) adalah perintis dan pelopor yang paling berpengaruh dalam ilmu antropologi dengan karya terbesarnya yang berjudul Ancient Society (1877) yang melukiskan proses masyarakat dan kebudayaan melalui delapan tingkat evolusi kebudayaan yang universal   (zaman liar tua,zaman liar madya,zaman liar muda,zaman barbar tua,zaman barbar madya,zaman barbar muda,zaman peradaban baru,zaman perdaban masakini). Namun teori Morgan dikecam keras oleh antropolog inggris maupun amerika,sehingga tidak diakui dunia.sedangkan di uni soviet teori Morgan popular karena bersesuaian debgan ajaran Karl Marx dan F Engels mengenai evolusi masyarakat manusia   (koentjaraningrat 1987 : 44-45).
Yang diakui sebagai bapak antropologi adalah Franz Boas yaitu antropolog kelahiran jerman ahli geografi yang menulis buku The Centural Eskimo (1888). Boas pun telah meletakkan konsepsi dasar yang sampai sekarang dianut oleh hampir seluruh universitas di amerika serikat yaitu kesatuan dari semua ilmu tentang manusia dan kebudayaan,yaitu ilmu paleoantropologi,antropologi fisik,arkeologi prasejarah.etnolinguistik,dan antropologi budaya yang menjadi sub ilmu antropologi. Boas mengatakan bahwa ada perbedaan antara pencatat dan pengumpul bahan di daerah dan ahli pikir yang menganalisis bahan,jadi ahli etnografi yaitu juru catat saja sedangkan sarjana etnologi mahir dalam teori-teori mengenai seluk beluk masyarakt dan kebudayaan manusia.
Dalam buku antropologi sosial karya E.E.Evans Pritchard dijelaskan bahwa etnologi dan antropologi sosial memiliki tujuan yang berbeda walauupun kajiannya sama.tugas etnologi ialah mengelompokan manusia berdasarkan cirri-ciri ras dan kebudayaan mereka dan kemudian menguraiukan tentang penyebaran pada masa ini atau masa lalu melalui pergerakan dan percampuran manusia serta difusi kebudayaan.Sedangkan antropolgi sosial mempunyai tugas mengkaji tingkah laku sosial umumnya dalam bentuk yang telah dilembagakan seperti persaudaraan,sistem kekeluargaan,organisasi politik,tatacara hubungan antara semua lembaga tersebut. Manusia primitive ( masyarakat yang kurang maju dari kita dalam beberapa aspek,tetapi mereka sering kali lebih maju di bidang lainnya ).Manusia primitive (savage) inilah pada abad 18 sangat menarik perhatian para filsafah,himgga pada abad ke 19 ahli antropolog juga meminatinya karena manusia primitive memaparkan institusi2 di dalam bentuk yang paling sederhana,kebudayaan yang beragam dan masyarakat primitive lebih cepat berubah bahkan terhapus.Sistem-sistem sosial yang semakin pupus ini adalah variasi struktur yang unik.

Sejarah Antropologi Sosial

Sejarah antropologi sosial memang tak lepas dengan sejarah antropologi itu sendiri,pada abad ke 18 yang lahir dari zaman Enlightenment. Di Prancis sejarah antropologi sosial bermula dengan munculnya tokoh Montesquieu ( 1688-1755 ) dengan bukunya yang berjudul De L’Esprit des Lois ( 1748 ) mengenai polotik,sosial,falsafah. Setelah itu muncul D’Alembert,Condercet,Turgot,pengikut Encyclopaedist dan Phisiocrat hingga kepada Saint Simon ( 1760-1825 ).Saint Simon sebagai anggota Elightment menyarankan bahwa ilmuan harus menganalisa fakta bukan konsep dalam kajian.
Selanjutnya Auguste Comte ( 1798 -1857 ) merupakan pengikut Simon namun berbeda pendapat dengannya.Comte ahli fikir yang lebih sistematis namun tetap menanamkan disiplin ilmu kemasyarakatan yang dirancang sebagai “sosilogi”.Jadi aliran rasionalisme falsafah perancis mempengaruhi bidang antropologi inggris dengan kuat,terutama melalui penulisan Durkheim dan para pengikutnya serta Levy-Bruhl yang mempunyai pemikiran sama dengan Simon.Dua orang penulis yang telah menarik perhatian para antropolog sosial berkenaan dengan analiasa mengenai fungsi ialah Hubert Spencer dan Emile Durkheim.Keduanya mencoba merangkum seluruh pengetahuan manusia dan dalam mereka mencoba membentuk suatu ilmu kemasyarakatan yang lengkap dan disebut Super organic ( manusia merupakan suatu evolusi alami dan merupakan lanjutan evolusi organic yang tidak dapat dihindarkan ).
Penulisan Emile Durkheim menimbulkan pengaruh lebih tepat dan mendalam terhadap antropologi sosial Karena teori-teori sosiologi umum yang dikemukakan dalam pengkajian mengenai masyarakat primitive secara menyakinkan.(contoh karya ).pendapat Durkheim ; Fakta-fakta sosial tidak dapat diterangkan dari segi psikologi individu kalau ia berada di luar dan terpisah dari pemikiran individu tersebut.misalnya bahasa yang merupakan sui generis.Fakta-fakta dicirikan dengan bentuk yang umum,dapat diturunkan dan beberapa paksaan.Semua anggota masyarakat umumnya mempunyai kebiasaan,adat istiadat,bahasa dan moral yang sama.mereka juga takhluk pada suatu kerangka institusi politik,hukum dan ekonomi.Semua hal tersebut membentuk suatu struktur yang dapat dikatakan stabil karena dibutuhkan dalam jangkau yang lama dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Profesor Radcliffe-Brown telah menyatakan konsep bahwa konsep fungsi yang digunakan bagi masyarakat manusia adalah kepada analogi antara kehidupan sosial dan organic.Penekanan antropologi fungsional terhadap konsep system sosial dan selanjutnya mengenai pentingnya pengkajian yang sistematis tentang kehidupan sosial masyarakat primitive yang ada sekarang bukan saja telah mimisahkan disiplin antropologi sosial dari etnografi bahkan menggabungkan pengkajian teorikal mengenai institusi dengan pengkajian bercorak penelitian lapangan mengenai kehidupan sosial masyarakat primitive.Pada masa sekarang antropolog sosial mengkaji masyarakat yang mempunyai kebudayaan yang bersejarah.apa yang dilakukan seorang antropologi sosial dapat dibagi tiga tingkat:
Tingkat pertama: Sebagai seorang ahli etnografi dia  tinggal bersama dalam suatu masyarakat primitive dan mempelajari cara hidup mereka.Dia mempelajari tutur kata masyarakat itu,berfikir dari segi konsep mereka,dan merasakan apa yang mereka rasakan.Kemudian dia akan menghidupkan kembali pengalaman secara kritis dan menguraikan dari segi kategori konsep dan nilai budaya dan menurut pengertian umum disiplin ilmiahnya.Dengan kata lain dai mengartikannya dari kebudayaan kepada kebudayaan yang lain.
Tingkat Kedua: Dia akan mencoba untuk melampaui garis literary dan impressionistic untuk mengetahi struktur masyarakat untuk menyelidiki system fonologi dan tat bahasa tersebut.Jadi seorang sntropolog sosial tidak ajkan merasa puas hanya dengan memperhatikan dan menerangkan kehidupan sosial suatu masyarakat primitive itu saja tetapi akn mencoba mengungkapkan struktur dasar masyarakat itu.
Tingkat Ketiga: Membandingkan pola-pola tadi dengan pola-pola masyarakat lainnya.Dengan ini antropolg sosial akan dapat  memperluas pengetahuannya tentang dasar struktur tipologi mengenai bentuk masyrakat,menentukan cirri-ciri utamanya dan sebab-sebab mengapa terjadinya perbedaan di antara masyarakat itu.
Ketiga tingkatan tersebut berpedoman pada antropologi sosial mengkaji masyarakat sebagai system moral atau simbolik bukan sebagai sistem alami.

Tokoh-Tokoh  Perkembangan Antropologi Sosial

EDWARD B TYLOR
Edward B Tylor ( 1832-1917 ) adalah orang inggris yang mendapatkan pendidikan dalam kesusaatraan dan peradaban Yunani dan Rum Klasik,dan baru kemudian tertarik akan ilmu arkeologi.Karena ia mendapat kesempatan untuk turut dengan keluarganya berkelana ke Afrika dan Asia,ia tertarik untuk membaca etnografi.Buku pertama Tylor adalah Anahuac,or Mexico and the Mexicans,Ancient and Modern ( 1861 ).Ia diangkat menjadi gurubesar di Universitas Oxford tahun 1883.evolusionismenya dituangkan dalam bukunya yang berjudul Researches into the Early History of Mankind.Diantara beratus-ratus buku karyanya ada dua jilid Primitive Culture: Researches into the Devolopment of Mythology,Philosofy,Religion,Language,Art and Custom yang ia teliti sendiri (1874 )menjelaskan dua hal,pertama perbedaan yang tampak pada manusia antara hal-hal yang hidup dan hal-hal yang mati dan kedua tentang peristiwa mimpi.

LEWIS HENRY MORGAN
Lewis Henry Morgan ( 1818-1881 ) adalah seorang ahli hukum yang lama tinggal di antar suku-suku  bangsa Indian Iroquois di daerah hulu sungai St. Lawrence dan di sebelah selatan danau-danau besar Ontario dan erie ( Negara bagian New York ) sebagai pengacara bagi orang-orang Indian dalam soal-soal tanah.Karangan etnografi yang pertama terbit tahun 1851 berjudul League of the Ho-de-no-Sau-nie or Iroquois.Morgan percaya kepada konsep evolusi masyarakat,melalui karya pokok yang berjudul Ancient Society ( 1877 ) mencoba melukiskan evolusi masyarakat dan kebudayaan melalui delapan tingkat.evolusi yang universal ( zaman liar tua,zaman liar madya,zaman liar muda,zaman barbar tua,zaman barbar madya,zaman barbar muda,zaman peradaban purba,zaman peradaban masakini ).

FRANZ BOAS
Franz Boas ( 1858-1942 ) adalah seorang ahli geografi yang berasal dari jerman.Boas melakukan ekspedisi tunggal ke darah suku-suku bangsa Eskimo di pantai Pulau Baffinland dalam tahun 1883 hingga 1884.Bahan etnografi yang dikumpulkannya dipakai untuk mengisi buku The Central Eskimo ( 1888 ).Fanz Boas menjadi dosen ilmu antropologi di Universitas Columbia di New York dan dikenal sebagai Bapak Antropologi.Boas mempunyai konsep marginal survival yaitu pertumbuhan kebudayaan menyebabkan unsu-unsur baru yang akan mendesak unsure-unsur lam kearah pinggir.Sehingga apabila ingin mencari unsur-unsur kuno maka tempat untuk mendapatkannya adalah di daerah-daerah pinggir.

EMILE DURKHEIM
Emile Durkheim ( 1858-1917 ) adalah seorang perancis yang belajar mengenai teologi untuk menjadi rabbi atau pendeta Yahudi,kemudia pindah belajar kesusastraan perancis di suatu Lycee di Paris.Tahun 1887 ia menjadi dosen ilmu sosiologi di Universitas Bordeaux,dan menulis buku tentang pembagian kerja dalam masyarakat yang berjudul De la Divisison du Travall Social ( 1893 ),tentang masalah aturan-aturan metode sosiologi yang berjudul Les Regles de la Methode Sociologique ( 1895 ),tentang gejala bunuh diri yang berjudul Le Suicide.Landasan dari seluruh car berpikir dukheim adalah pandangan mengenai suatu masyarakat yang hidup.Manusia-manusianya disebut individu sedangkan tingkha laku mereka disebut gejala atau fakta individual.


Contoh  Kebudayaan
Kebudayaan Minangkabau “Mandi Balimau”
            Mandi balimau adalah mandi yang niatnya membersihkan diri pada saat akan menjelang bulan puasa ramadhan, yang lokasinya di tempat tempat air yang luas. Seperti di sungai, danau, pantai, tetapi kebanyakan mereka melakukan di sungai. Di ikuti dari anak-anak sampai dengan orang dewasa.
            Banyak dari mereka setelah selesai mandi balimau tersebut terkena penyakit kulit yang di sebabkan tidak bersihnya air yang mereka pergunakan untuk mandi tersebut. Seperti gatal-gatal, alergi yang dapat menimbulkan bentol-bentol pada tubuh mereka. Air yang mereka pergunakan di sungai itu ialah rata-rata air sungai yang sudah tercemar oleh limbah-limbah, dari limbah pabrik, dan limbah rumah tangga.
Sehingga air sungai tersebut tidak layak di gunakan untk membersihkan diri. Inilah kebudayaan yang di lakukan oleh orang-orang yang bersuku minagkabau pada setiap tahunnya, yang kadang dari kebudayaan ini dapat menewaskan manusia pula, seperti anak-anak tenggelam dan hanyut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar